MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL




DISUSUN OLEH :
ALIB PRAFIKASARI
(50416590 / 1IA16)



 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini dibuat bukan hanya untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, tapi juga diharapkan bisa sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan tentang perubahan sosial di kehidupan masyarakat, sehingga kita bisa beradaptasi dan menyaring hal-hal positif dari kebudayaan baru yang akan berubah seiring berjalannya waktu.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita dalam usaha mewujudkan proses kemajuan dalam kehidupan sosial dan budaya.


Depok, 24 November 2016


 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini merupakan salah satu kodrat manusia yang selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.
Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinterkasi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok disebut juga dengan Zoon Politicon.
Istilah manusia sebagai Zoon Politicon pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles yang artinya hewan yang bermasyarakat. Argumen ini didasari dari pernyataan bahwa manusia sebagaimana binatang yang hidupnya suka mengelompok. Hewan mengandalkan naluri , sedangkan manusia  mengandalkan proses belajar dengan menggunakan akal pikirannya. Sifat berkelompok pada manusia didasari pada kepemilikan kemampuan untuk berkomunikasi, mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerjasama. Selain itu juga adanya kepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam kelompok. Antara lain : nilai kesatuan, nilai solidaritas, nilai kebersamaan, dan nilai berorganisasi.
Nilai adalah prinsip-prinsip dasar yang dianggap paling baik, paling bermakna, paling berguna, paling menguntungkan, dan paling dapat mendatangkan kebiasaan bagi manusia. Nilai kesatuan mengandung makna bahwa komunitas politik merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki tekad untung bersatu dan komunitas politik hanya terwujud apabila ada persatuan. Nilai solidaritas mengandung makna bahwa hubungan antar manusia dalam komunitas politik bersifat saling mendukung dan selalu membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan yang lain. Nilai kebersamaan mengandung arti komunitas politik merupakan wadah untuk mewujudkan tujuan hidup yang diidam-idamkan. Nilai organisasi mengandung makna bahwa komunitas politik yang dibangun manusia mengatur dirinya dalam bentuk pengorganisasi yang memungkinkan tiap-tiap pemuda mengambil perannya.
Aktualisasi manusia sebagai makluk sosial, tercermin dalam kehidupan berkelompok. Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu kebutuhan dan mempunyai tujuan. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya, bahkan bisa dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan cara berkelompok.


 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB II
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan makalah sebagai berikut:
1.            Apa alasan manusia dikatakan sebagai makhluk sosial?
2.            Apa saja karakteristik manusia sebagai makhluk sosial?
3.            Bagaimana kedudukan manusia sebagai makhluk sosial?
4.            Faktor apa saja yang mendasari terjadinya interkasi sosial?



 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Secara kodrat, manusia merupakan makhluk monodualistis, artinya selain sebagai makhluk individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga tercipta sebuah kehidupan yang damai. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, dapat berkomunikasi atau berbicara, dan dapat mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Seseorang memiliki sikap sosial apabila ia memperhatikan atau berbuat baik terhadap orang lain.  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap sosial merupakan beberapa tindakan menuju kebaikan terhadap sesamanya.
Kata sosial itu sendiri memiliki makna beragam, sebagai sekelompok orang dalam pengertian masyarakat ( society) atau pun komunitas. Sosial dapat dikatakan sifat mahkluk yang senantiasa ingin hidup di dalam kelompok (homo-socius), mahkluk pandai bijak (homo sapiens wise), dan mahkluk bermain (homo ludens). Sosial juga berarti kehidupan bersama dalam masyarakat seperti berteman, berkeluarga, bermasyarakat atau hubungan dengan orang lain dalam perilaku dan memperhatikan orang lain karena tergantung pada orang lain.
Berikut adalah pengertian manusia sebagai makhluk sosial menurut para ahli:
1.      Menurut KBBI :
Makhluk social adalah manusia yang berhubungan timbal balik dengan manusia lain.
2.      Menurut Elly M. Setiadi :
Makhluk social adalah makhluk yang didalam hidupnya tidak bias melepaskan diri dari pengaruh orang lain.
3.      Menurut Dr. Johannes Garang :
Makhluk social adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup menyendiri.


4.      Menurut Aristoteles :
Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain
5.      Menurut Liturgis :
Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling berhubungan satu sama lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup bersama.
Selain itu, Manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial karena pada diri manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan mencari kawan. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali didasarkan kepentingan dan persamaan ciri.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa alasan, yaitu:
1.      Ada dorongan untuk berinteraksi.
2.      Manusia tunduk pada aturan dan  norma sosial.
3.      Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4.      Manusia tidak dapat hidup sebagai manusia jika tidak ada di tengah tengah manusia.

B.     Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1.  Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, di mana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2.  Penghematan tenaga di mana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja manusia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial di dalam hubungannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya.
Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1.  Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2.  Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut di mana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis. Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri dan manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.

C.     Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Sosial.
Menurut Abraham Maslow, tingkat kebutuhan manusia meliputi kebutuhan hidup fisiologis, kebutuhan rasa kasih sayang, kebutuhan akan aktualisasi diri, dan kebutuhan akan penghargaan dari orang lain. Jadi berdasarkan penggolongan kebutuhan ini sudah jelas bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri. Contohnya saja untuk kebutuhan akan penghargaan, tidak bisa dipungkiri bahwa kita akan senang apabila dipuji, dan apabila tidak ada yang memuji atas kerja keras kita itu, maka akan timbul rasa pesimis, inilah yang dimaksud penghargaan tersebut.
Pada Umumnya, kedudukan manusia sebagai makhluk sosial dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.    Ascribed Status, merupakan status atau kedudukan yang didapat seseorang tanp harus diperjuangkan (didapat sejak lahir). Contohnya Anak dari Raja yang menjadi Putra Mahkota.
2.    Assigned Status, merupakan status atau kedudukan yang diamanatkan kepada seseorang yang telah berjasa untuk kepentingan masyarakat atau umum. Contohnya adalah Pahlawan.
3.    Achieved Status, yaitu status atau kedudukan yang didapat seseorang dengan cara diperjuangkan. Sifat status ini terbuka, artinya setiap orang dapat memperoleh status ini, dengan catatan mampu memperjuangkannya. Contoh ; menjadi presiden, ketua MPR, dll.

D.    Faktor Yang Mendasari Terjadinya Interkasi Sosial
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Ada beberapa faktor yang mendasari terjadinya interaksi tersebut, diantaranya sebagai berikut :
1.        Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru. Banyak perilaku kita sebenarnya diawali dengan meniru. Salah satu contohnya meniru potongan rambut, model pakaian, model celana, dan lain-lain. Proses peniruan ini lebih mudah terjadi dan mudah berubah. Artinya proses peniruan seringkali tidak bertahan lama, karena apabila ada model baru, maka model yang lama akan ditinggalkan dan berubah meniru ke model yang baru. Biasanya yang ditiru adalah hal-hal yang artificial yaitu hal-hal yang nampak saja dan bersifat fisil.
2.        Sugesti adalah suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
3.        Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
4.        Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

BAB IV
KESIMPULAN

Setiap manusia merupakan suatu individu yang memiliki hak atas dirinya tidak terbagi dan terdiri atas satu kesatuan akan dirinya. Manusia sebagai satu individu memiliki unsur jasmani dan rohani. Manusia sebagai makhluk individu memiliki ciri masing-masing, artinya setiap manusia itu bervariasi, berbeda-beda, tidak ada manusia yang persis sama dalam kehidupannya. Namun untuk menjalani kehidupan tersebut manusia tidak bisa sendiri, mereka harus menjalin hubungan dan bekerja sama agar bisa bertahan hidup, inilah yang dimaksud konsep manusia sebagai makhluk sosial. Oleh karenanya Setiap Manusia dapat dikatakan makhluk individu dan sosial.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
1. Ada dorongan untuk berinteraksi
2. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Manusia tidak dapat hidup sebagai manusia jika tidak ada di tengah-tengah manusia.
Ada beberapa faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial, yaitu: imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.


 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB V
REFERENSI

Effendi, Ridwan. (2007). Panduan kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya, dan Teknologi .Bandung: CV. Maulana media Grafika.
Harsono Sunaria, Nono. (2010). Bahan belajar mandiri sosiologi-antropologi Pendidikan. Bandung.
http://www.softilmu.com/2014/12/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan.html.
http://arifwibowo158.blogspot.com/2011/11/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html.
http://ekasario.blogspot.co.id/2013/09/makalah-manusia-sebagai-makhluk-sosial.html.
http://galangalfarisi22.blogspot.co.id/2013/11/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html.
http://mpith-v3-mpith.blogspot.co.id/2011/03/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/interaksi-sosial-definisi-bentuk-ciri.html.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Jurnal : PEMANFAATAN CLOUD GIS UNTUK PEMETAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA DI PT. GEOTAMA ENERGI

SENI ANIMASI

ANALISIS JURNAL : The Geographic Information System Based on Distributed Parallel Computation